Jumat, 09 September 2022

How to Become a Moslem?

Tulisan ini dibuat untuk masa depan yang mungkin akan banyak orang menjadi Muslim dalam waktu yang sangat singkat sehingga orang orang hanya mempunyai waktu pendek untuk menjadi seorang muslim. Maka hanya perlu mengetahui hal singkat ini untuk menjadi seorang Muslim.

Perlu diketahui bahwa ikatan seorang muslim dengan muslim yang lain lebih kuat daripada ikatan ikatan lain seperti ikatan darah keturunan, persahabatan atau perkawinan.LEBIH KUAT BUKAN BERARTI MEMUTUS HUBUNGAN KARNA MEMUTUS SILATUR RAHMI ATAU HUBUNGAN SOSIAL MERUPAKAN HAL TERLARANG DALAM ISLAM.Itulah kedewasaan dalam beragama Islam, Aturan bukan segalanya, tetapi KEMERDEKAAN PRIBADI dalam mengambil kebenaran. Tidak perlu memutus hubungan jika keadaan sedang baik baik saja dan Allah memurunkan satu surah (Albara'ah) untuk Pemutusan Hubungan Jika keadaan Mendesak, biasanya Mendesak dalam Islam itu adalah dalam hal memelihara Jiwa dan Raga. Dan begitupun pemutusan hubungan yg Allah turunkan itu masih ada Allah berikan satu celah bagi mereka yg ingin meruntuhkan Islam dengan usaha usaha mereka yaitu Taubat, taubat berarti menjadi muslim sejati. Maka surah Albara'ah itu dinamai Attaubah juga.

Hal yang mendasar untuk menjadi seorang muslim adalah bersyahadat, artinya berikrar, berjanji, berpengetahuan bahwa kita menjadi seorang muslim adalah karena islam itu dibawa oleh utusan Allah Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Sama saja sebenarnya dengan kesaksian agama sebelum islam, hanya beda penyebutan nama Rasul/Pembawa pesanNya.
Berikut bunyi syahadat yang diucapkan dengan hati yang ikhlas, tunduk, dalam arti membuang rasa sombong atau keangkuhan yang ada di jiwa :



Setelah mengucapkan ini dengan niat dan bersungguh sungguh maka sudah menjadi seorang muslim.

Adapun Garis Umum untuk menjadi Muslim yang utuh maka ada Ilmu yang harus kita cari dengan sungguh sungguh juga :
1.  Ilmu, ialah mengenal Allah, mengenal Nabi-Nya dan mengenal agama Islam berdasarkan dalil-dalil yang benar.
2.  Amal, ialah menerapkan ilmu.
3.  Da’wah, ialah mengajak orang lain kepada ilmu.
4.  Sabar, ialah tabah dan tangguh menghadapi segala rintangan dalam menuntut ilmu, mengamalkan dan berda’wah kepadanya.
Allah berfirman,
وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, melakukan segala amal shalih dan saling nasihat-menasihati untuk (menegakkan) yang haq, serta nasehat-menasehati untuk (berlaku) sabar. (QS. Al-‘Ashr : 1-3)
Untuk Melangkah ke tingkat yang lebih baik yaiutu IMAN, berikut sekilas Dasarnya dalam Islam. Fungsi Iman ini baru akan mulai terlihat pada saat semakin Dewasa, artinya masih sulit dipahami anak anak kecuali mereka yang Hafal Alquran..
Iman dalam Islam :

الإيمان تصديق بالقلب، وإقرار باللسان، وعمل بالجوارح

Membenarkan dalam hati

Diucapkan secara lisan

Diwujudkan dengan perbuatan

6 Iman dalam Islam :
1. Iman kepada Allah : Merupakan Iman (Ikrar,Kebenaran,Amal) yang Pertama dan terpenting dan merupakan dasar dari Semua Ilmu Islam. Artinya Patuh dan Tunduk pada Perintah Allah sebagai Pencipta Alam Semesta dan Apa Apa yang Mengisinya

2. Iman kepada para malaikat Allah : dalam arti Mempercayai Keberadaan Malaikat dan Dimensi Alamnya, Mereka adalah Makhluk yang semuanya Mulia karena tidak dibebankan Nafsu ke dalam diri mereka, Mereka Diciptakan dari Cahaya.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah : Mengimani Alqur'an, Taurat, Zabur, dan Injil. Maka dalam hal ini Alqur'an adalah sebagai bentuk kesempurnaan dari kitab kitab sebelumnya, bukan sebagai tandingannya.

4. Iman kepada Rasul Allah : Ini Juga Berkaitan dengan Rasul Sebelum Muhammad Sallallau Alaihi Wasallam, Muhammad bukan diutus sebagai tandingan untuk rasul rasul sebelumnya, tetapi sebagai Penutup Para Rasul, atau Rasul Terakhir di Bumi, Maka tidak akan ada lagi turun aturan hukum dan berita dari langit setelahnya.

5. Iman kepada Hari Kiamat (Hari Akhir) : Merupakan kepercayaan terhadap HARI KEADILAN, karena di hari itu adalah hari dimana Manusia dan Jin diberi balasan yang sesuai dengan keimanannya di Dunia, ukuran kebenaran pada hari itu bukan pada mulut, tetapi catatan amal dari malaikat dan kesaksian anggota tubuh kecuali mulut. Sedangkan surga dan neraka akhir dari keadilan tersebut. Ingat juga Allah Ta’ala berfirman,
يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ
“(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit” (Ibrahim : 48)
Inilah mungkin yang disebut agama lain sebagai Reingkaranasi, sekaligus ayat ini membenarkan ilmu tatasurya dan GALAKSI. Sehingga dapat dikatakan bahwa Semua agama besar di dunia berasal dari satu namun seiring perputaran waktu mengalami perubahan dan Tuhan tidak mengirimkan Pembaruan selama agama itu tidak tersesat terutama MEMBUAT TUHAN TUHAN LAIN YANG DISEMBAH SELAIN TUHAN PENCIPTA ALAM SEMESTA. Kemudian ini menguatkan terjadinya Hari Akhir/Kiamat di saat agama Islam sudah membuat Tuhan tandinga atau tiada lagi seorang yang beriman Islam di muka Dunia ini.

6. Iman kepada Qada dan Qadar : Iman ini juga cabang dari iman kepada Allah sama seperti 4 iman lainnya, maka kelima iman tersebut merupakan Keadilan dari Allah di dunia, artinya tidak ada azab bagi orang bodoh atau yang belum diutus kepadanya rasul, maka Qada dan Qadarpun memiliki sisi keadilan di dalamnya. Jika Qada adalah mutlak putusan Allah, maka Qadar adalah antara keputusan Allah dan Usaha Makhluknya.

Seterusnya dalam tahapan ilmu untuk mencapai INSAN KAMIL maka islam memberi jalan ketaqwaan dengan ilmu IHSAN yaitu yang mengjarkan adab dan ilmu.

Referensi

Danau Siais ( Siais Lake )

  Danau Toba, nama Danau Siais kalah populer. Padahal, danau terbesar kedua di Sumatera Utara (Sumut) ini menyimpan sejuta potensi dan kei...